Masyarakat Madani

 Dalam wacana publik, pengertian masyarakat madani tidak pernah habis untuk diperdebatkan. Sebab, istilah tersebut sering kali diterjemahkan ke dalam istilah lain yang cukup bervariasi, seperti masyarakat sipil, dan masyarakat beradab.


Namun, pada kenyataannya pengertian masyarakat madani merupakan istilah modern, meskipun inspirasinya sejak zaman Nabi. Tetapi, dalam konteks modern, masyarakat madani disebut sebagai sosial yang demokratis.

Selain itu, karakteritik dari masyarakat madani ialah adanya kemandirian, keswadayaan, adanya nilai atau norma yang dipatuhi seluruh masyarakat, aliran kepercayaan, adanya informasi publik, serta pengetahuan umum.

Berikut pengertian masyarakat madani menurut para ahli:

1. Syamsudin Haris
Pengertian masyarakat madani ialah suatu lingkup sosial yang berada di luar pengaruh Negara dan tersusun dari lingkungan masyarakat paling dekat, seperti keluarga, asosiasi, gerakan masyarakat, dan lainnya.

2. Cohen dan Arato
Menurut Cohen dan Arato, masyarakat madani merupakan wilayah interaksi sosial yang terdiri dari wilayah ekonomi, politik, dan Negara, serta mencakup semua kelompok sosial yang menggalang solidaritas kemanusiaan, dan mengupayakan kebaikan bersama.

3. Mun’im
Masyarakat madani merupakan usahanya untuk menyelaraskan berbagai konflik kepentingan antarindividu, masyarakat, serta negara.

4. Thomas Paine
Thomas Paine berpendapat tentang masyarakat madani, yang artinya suatu ruang tempat bagi warga untuk mengembangkan kepribadiannya dan memberi peluang bagi pemuasan kepentingan secara bebas, tanpa adanya paksaan. 

5. Muhammad A.S. Hikam
Sedangkan, menurut Muhammad A.S. Hikam, masyarakat madani merupakan wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi, dan adanya ciri-ciri kesukarelaan, keswasembadaan, kemandirian tinggi terhadap negara, serta keterikatan dengan norma dan nilai-nilai hukum yang diikuti warganya. 

Masyarakat jaman sekarang khususnya masyarakat di Indonesia merupakan masyarakat yang berteknologi tinggi, namun masyarakat yang berteknologi tinggi tersebut belum menggambarkan masyarakat yang madani. Sementara itu Masyarakat madani adalah suatu komunitas masyarakat yang memiliki kemandirian aktivitas warga masyarakatnya yang berkembang sesuai dengan potensi budaya, adat istiadat, dan agama, dengan mewujudkan dan memberlakukan nilai-nilai keadilan, prinsip kesetaraan (persamaan), penegakan hukum, jaminan kesejahteraan, kebebasan, dan perlindungan terhadap kaum minoritas atau rakyat kecil. Masyarakat di Indonesia ini belum masuk ke dalam kategori masyarakat madani di karenakan masyarakat Indonesia yang belum memenuhi unsur-unsur pokok sebagai masyarakat madani yaitu wilayah atau ruang publik yang bebas, demokrasi, toleransi,pluarisme,keadilan sosial.

Masyarakat Indonesia belum memenuhi unsur pokok ruang publik yang bebas karena masih ada pihak-pihak yang tidak bebas dalam menyuarakan pendapatnya, meskipun pada era reformasi ini kebebasan berpendapat jauh lebih dihargai daripada era orde baru. lalu secara demokrasi Indonesia masih belum bisa dianggap berpartisipasi dalam politik secara signifikan karena angka golput masyarakat termasuk sangat tinggi bisa diatas 50%. Ketika pemilihan umum masyarakat cenderung memilih yang memberi uang bukan yang memimpin dengan baik. Lalu secara kemajemukan (pluralisme) masyarakat Indonesia yang tergolong dalam negara majemuk masih belum dapat menghargai kemajemukan atau pluralisme. Hal itu terbukti dalam kasus pembantaian umat muslim di Poso dan tindakan rasisme terhadap terhadap orang orang papua yang masih sering terjadi.


Referensi :
https://m.diadona.id/d-stories/pengertian-masyarakat-madani-secara-umum-dalam-islam-dan-menurut-para-ahli-2007026.html

https://arulzhehe.blogspot.com/2020/11/apakah-di-negara-kita-sudah-tercipta.html?m=1


Komentar

Postingan populer dari blog ini

The First My Journey

Kopi Pagi Itu