Pembangunan Ramah Lingkungan
Indonesia benar-benar ingin menjadi negara maju apakah
ini bisa? bisa saja jika Indonesia tidak bergantung pada asing. Indonesia harus
mandiri dalam segala hal agar tidak bergantung pada asing. Perekonomian
Indonesia masih bergantung pada sumber daya alam yang dimiliki, kebanyakan
perusahaan di Indonesia juga masih mengekspor dalam bentuk barang mentah.
Ekonomi Indonesia tidak boleh hanya bergantung kepada sumber daya alam, baik
dari sektor pertanian maupun pertambangan, kita harus menciptakan nilai tambah
dari sumber daya alam tersebut menjadi barang setengah jadi bahkan barang jadi.
Ketergantungan Indonesia terhadap sumber daya alam
(SDA) dan Industri Ekstraktif lainnya selama ini, telah terbukti tidak hanya
merusak ekonomi, namun juga demokrasi, dan lingkungan kita selama ini. Kita
bisa melihat bagaimana korupsi SDA menjadi yang terbesar nilai kerugiannya
menurut KPK, banyak melibatkan pejabat daerah dan pengusaha, dan menjadi
komoditas politik jelang pilkada yang pada akhirnya mengutamakan praktik
oligarki dan mengesampingkan suara rakyat.
Pembenahan pada sektor perekonomian harus dilakukan, saat
ini pemerintah harus mengatur ulang arah perekonomian menuju pembangunan yang ramah
lingkungan. Pemerintah harus berpikir serius bagaimana pemanfaatan alam kedepan
tidak makin menghancurkan hutan Indonesia. Jangan tergantung pada sumber daya
alam yang lama kelamaan akan habis jika terus-terusan di manfaatkan. Sektor
energi tidak bisa lagi mengandalkan batubara, apalagi gasifikasi batubara dan
penyulingan minyak. Niatan besar pemerintah agar Indonesia dapat menjadi pusat
pengembangan baterai lithium dan kendaraan listrik di masa mendatang, Indonesia
menargetkan produksi baterai lithium mobil listrik pada tahun 2024 menurut
pemerintah hal ini dapat meningkatkatkan perekonomian Indonesia, lagi-lagi
hanya melihat dari sisi ekonomi saja, jauh sekali dari apa yang menjadi dasar
pengembangan kendaraan listrik yaitu semangat untuk menghentikan polusi udara
yang membahayakan kesehatan masyarakat dan semangat untuk menghentikan
ketergantungan dunia dari energi fosil dan beralih ke energi terbarukan.
Berbagai penelitian, jurnal dan analisis global
memperlihatkan masa depan bisnis energi dunia. Selama 20 hingga 30 tahun ke
depan, energi baru terbarukan akan memegang peran dominan dalam penggunaan
energi global. Di saat yang sama, biaya investasi energi terbarukan semakin
rendah. International Renewable Energy Agency (Irena), dalam publikasi Global
Energy Transformation A Roadmap to 2050 menyebutkan, selama beberapa tahun
terakhir ini telah terjadi penurunan biaya sebesar 73% dalam pengembangan
energi baru terbarukan. Hal ini yang menyebabkan penetrasi pengembangan energi
ramah lingkungan semakin masif di tingkat global.
Dalam skenario global pengurangan emisi karbon, kelak
dalam tiga dekade mendatang, biaya investasi pembangkit listrik tenaga surya
akan menyusut 50%, sementara biaya pembangkit listrik tenaga angin menurun 40%.
Pada tahun 2050, sebesar 80% pembangkit listrik akan bersumber dari energi
terbarukan. Saat ini, bahan bakar fosil, seperti minyak dan batubara, masih
mendominasi pemakaian energi global.
Statkraft, produsen energi terbarukan global yang
memiliki jaringan operasional di 16 negara memproyeksikan, dalam tiga dekade
mendatang, pembangkit listrik berbasis tenaga surya dan tenaga angin akan
mendominasi pemakaian energi global. Pendek kata, populasi dunia mendambakan
akses energi secara universal yang ramah lingkungan, terjangkau, andal dan
modern. Sejak Protokol Kyoto tentang perubahan iklim pada 1997 silam,
pengembangan energi yang ramah lingkungan terus menggelinding.
Melihat skenario energi global, seharusnya pemerintah
Indonesia -- yang saat ini masih mengandalkan energi berbasis fosil, mulai move
one menuju energi baru. Saat ini, porsi pemanfaatan energi terbarukan di
Indonesia masih rendah, hanya sekitar 12%. Padahal, di tahun 2025 Indonesia
menargetkan porsi energi bersih mencapai 23%. Pemerintah perlu menyisir aturan
yang menghambat pengembangan energi baru terbarukan. Selain itu, Indonesia
harus memacu inovasi dalam upaya memetakan arah pengembangan energi nasional.
Referensi :
https://www.google.com/amp/s/amp.kontan.co.id/news/beralih-ke-energi-bersih
Komentar
Posting Komentar