Mengulik Agama Konghucu
Agama merupakan tata cara yang mengatur peribadahan manusia kepada tuhan, serta tata cara yang mengatur hubungan manusia dengan manusia yang lain serta manusia dengan alam , yang merupakan bagian dari makhluk lain. Agama-agama tertentu serta kepercayaan tertentu banyak mempunyai ajaran dan symbol serta sejarah. Agama bertujuan menjadikan tatanan kehidupan dari tuhan supaya mampu membimbing manusia menjadi seseorang yang berusaha mencari kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat segabai bekal kehidupan.
Tanpa agama manusia akan berjalan sendiri-sendri tanpa adanya pedoman untuk hidup, agama mengatur diri kita dan menilai perilaku kita benar ataupun salah. Agama semua sama-sama mengajarkan kebaikan dan tidak ada yang mengajarkan keburukan. Di Indonesia ada 6 agama yang diakui salah satunya konghucu yang pada masa orde baru tidak diakui karena pada masa pemerintahan tersebut melarang segala bentuk aktivitas berbau kebudayaan dan tradisi Tionghoa di Indonesia. Hal ini menyebabkan banyak pemeluk kepercayaan tradisional Tionghoa menjadi tidak berstatus sebagai salah satu pemeluk dari 5 agama yang diakui. Baru Ketika reformasi pemeluk kepercayaan tradisional Tionghoa mulai mendapatkan Kembali pengakuan . Sejak masa kepemimpinan presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) melalui UU No 1/Pn.Ps/1995 menyatakan bahwa agama yang diakui ada 6 termasuk agama konghucu.
Mengenai agama konghucu sebetulnya bukan agama akan tetapi ajaran, sedangakn agamanya sendiri yang benar adalah tao, Konghucu itu ajaran karena tao tidak mempunyai kitab oleh sebab itu oleh pemerintah waktu itu tidak di akui sebagai agama, jadi di gandeng konghucu dengan tao dijadikan satu agar klenteng bisa tetap berlanjut benama satiaw yang berisi konghucu, tao, dan budha. Konghucu adalah sebuah ajaran tata susila, sedangkan tao adalah agama mencakup kepercayaan. Konghucu mempunyai kitab sedangkan tao tidak mempunyai kitab akan tetapi tao mempunyai suatu keyakinan bahwa kitab ada dua macam yaitu kitab basah dan kitab kering. Kitab kering merupakan buku dan kitab kering berupa keyakinan di hati, tidak bisa dibuktikan dan dinyatakan tapi ada. Dalam ajaran taoisme sebutan tuhan adlah tian yang berarti tuhan yang maha esa.
Untuk ibadah memakai hyo atau biasa disebut dupa panjang biasanya dilakukan setiap sore setelah mandi yang merupakan suatu panggilan dan tidak berdosa juga jika tidak dilakukan. Ada tanggal tertentu juga untuk melaksanakan ibadah khusus yaitu setiap tanggal 1 yaitu Ketika bulan habis dan 15 ketika bulan purnama yang diambil dari kalender Cina, ada sajian berupa buah-buahan.
Inti pengajaran Taoisme adalah "Dao" yang berarti tidak berbentuk, tidak terlihat, tetapi merupakan proses kejadian dari semua benda hidup dan segala benda-benda yang ada di alam semesta. Dao yang berwujud dalam bentuk benda hidup dan kebendaan lainnya adalah De. Gabungan Dao dengan De dikenal sebagai Taoisme yang merupakan landasan kealamian. Taoisme bersifat tenang, tidak berbalah, bersifat lembut seperti air, dan bersifat abadi. Keabadian manusia terwujud di saat seseorang mencapai kesadaran Dao, dan orang tersebut akan menjadi dewa. Penganut-penganut Taoisme mempraktikkan Dao untuk mencapai kesadaran Dao, dan menjadi seorang dewa.
Dao sebenarnya tidak dapat diberi nama, dan ia juga tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Dao yang sesungguhnya hanya dapat dipahami dengan melalui kesadaran rohani manusia. Akan tetapi, untuk dapat memudahkan orang mengerti akan Dao ini, maka Dao harus dijelaskan dengan kata-kata. Dao secara harafiah dapat dikatakan sebagai "jalan setapak" atau "jalan". Untuk dapat lebih memahami "jalan" ini, maka ada tiga makna yang dapat dipelajari:
1. Tao adalah Jalan dari Kenyataan Terakhir Dao tidak dapat ditangkap karena melampaui jangkauan panca indera. Dao melampaui segala pikiran dan khayalan. Oleh sebab itu, kata-kata tidak akan dapat menjelaskan Dao yang sesungguhnya. Dao adalah yang maha besar dan merupakan asas totalitas segala benda dan kehidupan. Dao adalah substansi yang mewujudkan segala benda, termasuk makhluk hidup, juga merupakan sumber asal dari setiap awal dan setiap akhir. Makna Dao yang pertama dan terdasar ini dapat diketahui, hanya melalui kesadaran mistik yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.
2. Tao adalah Jalan Alam Semesta Dao memiliki sifat transenden tetapi juga imanen. Dao menjadi penggerak dari alam semesta ini, yaitu sebagai kaidah, irama, dan kekuatan pendorong seluruh alam, dan juga sebagai asas penata yang berada di belakang semua yang ada. Dao adalah roh yang mendiami seluruh alam, sehingga ia menjadi “benda” dan bersifat imanen.
3. Tao adalah Jalan Manusia Menata Hidupnya Dao juga memberikan petunjuk kepada manusia mengenai kehidupan yang seharusnya dijalani oleh manusia supaya selaras dengan cara bekerja alam semesta ini. Hal ini berkaitan dengan ajaran-ajaran dan etika Taoisme lainnya.
Dalam menjalani kehidupan yang ada, manusia mengarah pada kehidupan yang alamiah tanpa adanya proses ikut campur. Kehidupan yang alami inilah yang menjadi suatu kebajikan dasar yang memicu munculnya tiga buah kebajikan lain yang menuntun manusia dalam kehidupannya, yaitu lemah lembut, rendah hati, dan menyangkal diri. Kelemah-lembutan merupakan teman dari kehidupan, sebaliknya, kekerasan dan kekakuan adalah teman dari kematian. Rendah hati adalah sikap mampu membatasi diri dengan berbuat seperlunya saja. Di dalam kitab Daode Ching dikatakan, “Tidak ada kutuk yang lebih besar daripada merasa kurang puas. Tidak ada dosa yang lebih besar daripada selalu ingin memiliki.” Kemudian menyangkal diri adalah sikap menganggap diri dan hidup manusia hanyalah sebagai pinjaman dari alam semesta kepada manusia. Oleh karena itu, manusia yang bijaksana dan menginginkan hidup tenang dan tenteram akan mempercayakan seluruh hidupnya kepada Dao atau alam semesta.
Nekos ae rek
BalasHapusWenak lur
Hapus