Hiruk Pikuk Perjalanan Hidup

Hai, perkenalkan namaku Irban Farid Malik Fauzan biasa dipanggil Irban, aku tinggal di Malang Utara tepatnya di Desa Ngijo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Aku lahir di Pamekasan pada tanggal 12 Maret 2002, umurku sekarang 19 tahun. Aku adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara, aku memiliki kakak perempuan dan adik perempuan kakakku berumur 22 sekarang sedang kuliah di Universitas Negeri Malang, adikku berumur 9 tahun masih sekolah kelas 3 di MI As-Salam Batu. Aku terlahir dari keluarga sederhana dari pasangan M. Fauzan Adhimah dan Hunainah. Meski aku lahir di Pamekasan tetapi aku dibesarkan sejak kecil di Malang. Ayahku berasal dari pamekasan Madura dan ibuku berasal dari Lamongan.

Aku duduk di bangku RA pada umur 4 tahun yaitu di RA Raudatul Ulum Ngijo Karangploso, setelah 2 tahun lulus dari RA aku melanjutkan sekolah ke jenjang berikutnya di SDN Ngijo 3, setelah 6 tahun aku lulus sekolah dasar dan melanjutkan ke jenjang berikutnya di MTs Negeri Batu selama 3 tahun, pada saat di MTs Negeri Batu aku tinggal di pondok pesantren dekat sana karena diwajibkan oleh orangtua mondok di pesantren minimal 3 tahun. Aku yang tidak pernah tinggal di pondok pesantren seminggu kemudian tidak kerasan dan akhirnya kabur dari pondok pesantren pulang ke rumah, sampai rumah aku dimarahin dan disuruh Kembali ke pondok pesantren, orangtuaku menelfon kepada pengasuh pondok pesantren karena aku pulang tanpa izin dan meminta pengasuh pondok pesantren untuk menjagaku agar tetap betah tinggal di pondok pesantren. Akhirnya lama kelamaan aku betah tinggal di pondok pesantren meskipun rasanya agak terpaksa karena aku tidak mau dan dipaksa oleh kedua orangtuaku. Alasan kedua orangtuaku memondokkan aku tidak lain karena pergaulan di linkunganku semakin rusak. Beberapa bulan kemudian akhirnya aku betah tinggal di pondok pesantren dan merasa nyaman karena banyak teman. 3 tahun kemudian aku lulus dan keluar dari pondok, aku melanjutkan ke jenjang berikutnya di MAN Kota Batu, aku memilih jurusan IPS. Perjalanan dari rumah ke sekolah sekitar 20 menit menggunakan motor.

Awal masuk sekolah aku sangat rajin akan tetapi lama kelamaan tambah malas karena terpengaruh oleh teman-teman. Saat kelas 12 aku Kembali rajin karena ada banyak ujian-ujian di sekolah, aku juga membuat perencanaan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Saat itu aku berencana kuliah di Politeknik Negeri Malang aku berharap diterima di Politeknik Negeri Malang jalur SNMPN yang merupakan jalur undangan dari politeknik negeri di Indonesia. Saat pengumuman dinyatakan tidak lolos dan daftar di perguruan tinggi lain. Saat akan UNBK aku belajar lebih giat lagi, ternyata H-2 minggu sebelum UN sekolah diliburkan karena pandemi covid-19. Pada saat itu awal mula pembelajaran jarak jauh, kemudian ada pengumuman dari kemendikbud bahwa UNBK di tiadakan di tahun 2020 karena kondisi pandemi covid-19 yang tidak memungkinkan untuk di adakannya Ujian Nasional. Aku masih tetap belajar meski ujian nasional tidak digelar untuk mempersiapkan tes ke perguruan tinggi. Aku daftar di 3 perguruan tinggi negeri dengan jalur yang berbeda-beda, yang pertama aku daftar di Politeknik Negeri Malang jalur SBPN yang merupakan jalur tes di politeknik negeri seluruh Indonesia aku memilih di 1 politeknik saja dan memilih 3 jurusan yaitu manajemen pemasaran, keuangan, dan administrasi bisnis. Pada saat mendekati tes aku belajar lebih giat lagi agar dapat diterima, H-7 hari ada pengumuman bahwa tes SBMPN tidak diadakan diganti dengan menggunakan raport saja sama seperti SNMPN, waktu pengumuman aku tidak lolos seleksi aku kecewa terlalu berharap kepada Politeknik Negeri Malang. Selain itu aku juga daftar SBMPTN di Universitas Brawijaya saja dan memilih 2 jurusan yaitu administrasi bisnis dan kewirausahaan akua gak pesimis dan tidak percaya diri ketika daftar SBPTN karena saingannya sangat banyak dan mustahil untuk diterima, tetapi aku tetap berusaha terus dan tidak putus asa walaupun hasilnya tidak di terima di Universitas Brawijaya, SBMPTN tetap diadakan tes di kampus penyelenggara pusat UTBK, aku memilih pusat UTBK di Universitas Brawijaya dengan protokol  ketat untuk mengantisipasi virus covid-19, menurutku tesnya sebetulnya mudah akan tetapi waktunya yang sangat singkat membuat tes tersebut menjadi susah. Terakhir aku daftar di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang jalur UMPTKIN, aku memilih 3 jurusan yaitu perbankan Syariah, hukum ekonomi Syariah, dan manajemen Pendidikan islam, tes UMPTKIN tetap dilaksanakan akan tetapi secara online dengan mengerjakan di HP atau laptop yang memiliki kamera yang berfungsi agar dapat di awasi lewat kamera tersebut. Ketika itu aku sudah pasrah dan kecewa karena tidak diterima di perguruan tinggi yang aku inginkan, aku tidak yakin bisa di terima di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Setelah pengumuman aku dinyatakan lolos dan masuk jurusan utama yang ku pilih yaitu perbankan syariah aku merasa bersyukur dapat diterima.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The First My Journey

Kopi Pagi Itu