Menelusuri Atap Tertinggi di Pulau Jawa

Gunung Semeru merupakan gunung yang mempunyai ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, juga merupakan satu dari tujuh puncak tertinggi di Indonesia yang mewakili 5 pulau besar dan 2 kepulauan. Sejak lama, kawasan Semeru memang terkenal akan alamnya yang cantik dan di sucikan bagi masyarakat sekitar dan penganut agama Hindu.

Suatu hari kami berempat melakukan perencanaan pendakian ke Gunung Semeru, kami mengajak teman-teman lain dan banyak yang mau ikut mendaki ke Gunung Semeru, Kami berkumpul untuk membuat perencanaan dan booking online di web Booking Semeru Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Karena banyak yang tidak jadi ikut hanya 4 orang saja yang fiks bisa, maka kami booking untuk berempat saja. Kuota pendakian Gunung Semeru dibatasi 600 orang per hari, booking online harus dilakukan selambat-lambatnya 3 hari sebelum melakukan pendakian. Kami rencana berangkat tanggal 25 Juni dan pulang tanggal 28 Juni. Ketua rombongan kami adalah Doni karena dia sudah pernah melakukan pendakian ke Gunung Semeru sebelumnya.

Seminggu kemudian kami mempersiapkan apa saja yang perlu dibawa dan melakukan tes Kesehatan sebagai syarat harus melampirkan surat sehat. H-1 sebelum berangkat teman-teman menginap di rumahku, malam hari kami menata barang bawaan yang dibawa untuk besok pagi. Keesokan harinya kami berangkat sehabis sholat subuh menuju basecamp Ranu Pani. Kami berangkat menggunakan motor kira-kira 1 jam lebih sampai tujuan. Sesampainya di Ranu Pani ketua rombongan melakukan registrasi yaitu pengecekan persyaratan berupa data diri dan surat sehat, antrinya sangat panjang karena di hari libur pasti ramai. Setelah registrasi di setujui kami mendapat tiket dan jaminan kesehatan, selanjutnya melakukan briefing yang disampaikan pemandu dari pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), kami menunggu saat briefing juga sangat lama. Saat duduk-duduk di dekat pos briefing ada turis dari Malaysia menghampiri kami dia sedang mencari guidenya, akhirnya kami ajak ngobrol sambal menunggu guidenya datang, tidak lama kemudian guidenya datang, turis tersebut mau ikut rombongan kami dan ketua rombongan memperbolehkan. Akhirnya kloter selanjutnya giliran kami di breafing oleh pemandu Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kurang lebih 30 menit, setelah itu kami ke warung untuk makan siang dan berdo’a untuk memulai perjalanan.





Setelah melewati gerbang selamat datang pendakian Gunung Semeru dimulai dengan jalur landai, kemudian sedikit menanjak di perkebunan penduduk, kami mengikuti  jalur setapak hingga sampai warung pertama, disana kami berhenti sejenak. Jalur selanjutnya yaitu melipir bukit yang berupa paving hingga sampai pos 1, di pos 1 kami berhenti untuk makan semangka. Selepas pos 1 kami melanjutkan perjalan treknya tak jauh beda dengan sebelumnya, tiba di Watu Rejeng terdapat batuan yang menyerupai tebing sangat indah disitu kami berhenti, tak jauh kemudian sampai ke pos 2 kami terus melanjutkan perjalan hingga pos 3 dan melewati jembatan yang merupakan jalur baru di pos 3 kami berhenti. Setelah itu jalur tanjakan sudah terlihat dan cukup menguras tenaga hampir sampai di pos 4 jalur baru landai, sesampai di pos 4 kami berhenti lumayan lama karena cukup menguras tenaga. Dari pos 4 selanjutnya menuju ke Ranu Kumbolo yang tidak jauh dari pos 4. Ranu Kumbolo merupakan tempat pertama kami mendirikan tenda, pemandangan disana sangat indah. Ranu Kumbolo merupakan danau yang terletak di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut (mdpl), danau ini merupakan surganya Gunung Semeru. Kami menginap satu malam disana untuk beristirahat. 





Keesokan harinya kami melanjutkan ke cemoro kendang, jalurnya yaitu tanjakan yang terjal biasa disebut Tanjakan Cinta, setelah sampai di ujung tanjakan, tampak padang rumput luas yang disebut oro-oro ombo. Setelah melalui oro-oro ombo tibalah di cemoro kendang disitu kami beristeduh karena cuaca sangat panas. Selanjutnya menuju kalimati, trek ke kalimati cukup menguras tenaga karena naik turun, pertanda mendekati jambangan. Jambangan merupakan area terbuka yang teduh dan cocok untuk istirahat. Sesampainya di kalimati kami mendirikan tenda untuk kedua kalinya, kalimati merupakan padang rumput luas di tepi hutan cemara. Disini terdapat sumber air yang disebut Sumber Mani kira-kira berjarak 1 kilometer. Kami bermalam disini untuk mempersiapkan tenaga sebelum menuju ke puncak Mahameru. Jam 12 dini hari kami bersiap menuju ke puncak, setiap orang membawa senter untuk penerangan. Sampai di batas vegetasi, pendakian ke puncak mahameru dimulai. Treknya pasir kasar yang jika diinjak mudah merosot, di perjalanan banyak sekali yang terkena hypotermia karena suhunya sangat dingin. Beberapa jam kemudian tampak watu gede yang menandakan sudah dekat untuk menuju puncak, setelah melewati watu gede sampailah di puncak mahameru. Puncak Gunung Semeru berupa area yang lapang berpasir padat yang dipenuhi kerikil dan batuan, tak jauh dari puncak terdapat bibir kawah jonggring saloka yang tiap 30 menit bergemuruh mengebulkan asap. 





Komentar